Senin, 17 September 2012


A.   HUTAN MUSIM
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg358Dvd9AUfkpQ-BwMSmVhy67EjbNc8Ini_tcNCpHQ1iyiO_eWWeKnSME6WWTiyL1QUktVn5yZmXtjfxpoIDL3E0mdu3uVvdWOALMrXcyOlysZMip73X5cMe-UnJmOTCd2BDG-hbA62Lak/s400/hutan-musim-1.jpg 
Ekosistem hutan musim merupakan ekosistem hutan campuran yang berada di daerah beriklim muson (monsoon), yaitu daerah dengan perbedaan antara musim kering dan basah yang jelas. Tipe ekosistem hutan musim terdapat pada daerah-daerah yang memiliki tipe iklim C dan D (tipe iklim menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson) dengan rata-rata curah hujan 1.000-2.000 mm per tahun dengan rata-rata suhu bulanan sebesar 21°-32°C.

Penyebaran lokasi ekosistem hutan musim meliputi wilayah negara-negara yang beriklim musim (monsoon), misalnya di India, Myanmar, Indonesia, Afrika Timur, dan Australia Utara. Di Indonesia, tipe ekosistem hutan musim berada di Jawa (terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur), di kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian.
Vegetasi yang berada dalam ekosistem hutan musim didominasi oleh spesies-spesies pohon yang menggugurkan daun di musim kering, sehingga type ekosistem musim disebut juga hutan gugur daun atau deciduous forest. Pada ekosistem hutan ini umumnya hanya memiliki satu lapisan tajuk atau satu stratum dengan tajuk-tajuk pohon yang tidak saling tumpang-tindih, sehingga masih banyak sinar matahari yang bisa masuk hutan sampai ke lantai hutan, apalagi pada saat sedang gugur daun. Hal ini memungkinkan tumbuh dan berkembangnya berbagai spesies semak dan herba yang menutup lantai hutan secara rapat, sehingga menyulitkan bagi orang untuk masuk ke dalam hutan.
Pada musim kering, mayoritas pepohonan di hutan musim menggugurkan semua daunnya, tetapi lamanya daun gugur bergantung kepada persediaan air dalam tanah, dan hal demikian itu dapat berbeda-beda antartempat dalam hutan yang sama. Sebagai contoh untuk tempat-tempat yang ada di pinggir sungai yang selalu ada cukup air, menyebabkan daun-daun pohon gugur secara bergantian, bahkan di sini tidak setiap spesies pohon menggugurkan semua daunnya. Pada akhir musim kering, banyak dijumpai pohon yang mulai berbunga. Transpirasi melalui bunga sangat kecil, sehingga tidak mengganggu keseimbangan air dalam tubuh tumbuhan. Kemudian setelah masuk musim hujan, pepohonan mampu memproduksi daun baru, buah, dan biji, sepanjang air tanah cepat tersedia bagi tumbuhan.
Bunga yang dihasilkan oleh pepohonan di hutan musim sering berukuran besar dan memiliki warna yang terang, dan berbeda jika dibandingkan dengan bunga yang dihasilkan oleh pepohonan di hutan hujan tropis (pohon yang selalu hijau = evergreen). Bunga pohon di hutan musim umumnya kelihatan pada bagian luar tajuk, sehingga sangat mudah dilihat oleh binatang atau serangga­serangga penyerbuk.
Spesies pepohonan yang ada pada ekosistem hutan musim antara lain Tectona grandis, Dalbergia latifolia, Acacia leucophloea, Schleieera oleosa, Eucalyptus alba, Santalum album, Albizzia chinensis, dan Timonius cerysus.
Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, hutan musim dibedakan menjadi dua zona atau wilayah sebagai berikut
Zona 1 dinamakan hutan musim bawah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 0-1.000 m dari permukaan laut.
Zona 2 dinamakan hutan musim tengah dan atas karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 1.000-4.100 m dari permukaan laut.

1. Zona Hutan Musim Bawah
Spesies-spesies pohon yang merupakan ciri khas tipe ekosistem hutan musim bawah di daerah Jawa antara lain Tectona grandis, Acacia leucophloea, Aetinophora fragrans, Albizzia chinensis, Azadirachta indica, dan Caesalpinia digyna. Di kepulauan Nusa Tenggara dijumpai spesies-spesies pohon yang menjadi ciri khas hutan musim, yaitu Eucalyptus albadan Santalum album, sedangkan spesies pohon khas hutan musim di Maluku dan Irian antara lain Melaleuca leucadendron, Eucalyptus spp., Corypha utan, Timonius cerycus, danBanksia dentata.

2. Zona Hutan Musim Tengah dan Atas
Spesies pohon yang merupakan ciri khas ekosistem hutan musim tengah dan alas adalah sebagai berikut. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur terdapat pohon Casuarina junghuhnianasebagai spesies pohon dominan dan khas untuk tipe ekosistem hutan musim tengah dan atas. Hutan musim tengah dan atas di daerah Indonesia Timur mengandung spesies pohon khas untuk ekosistem tersebut, yaitu Eucalyptus spp. Adapun spesies pohon khas untuk hutan musim tengah dan alas di daerah Sumatra yaitu Pinus merkusii.


B. LAHAN HUTAN BERDURI
http://alamendah.files.wordpress.com/2009/12/salak-salacca-zalacca.jpg
Lahan hutan berduri. pengisi daerah ini sebagian besar adalah tanaman meranggas atau xerofil yang mengalami masa hujan yang pendek dan mengalami musim panas yang panjang. Vegetasi di daerah ini cenderng bergerumul dengan di pisahkan oleh tanah kosong yang gundul dan jarang terdapat rumput. Curah hujan daerah ini berkisar antara 40-90cm pertahun dan suhu yang tinggi antara 15o-35oC. Tanaman yang kebanyakan berupa sisik, cambuk dan kayunya yang dapat berfotosintesis merupakan salah satu ciri khas dari tanaman sejenis ini. Tanaman sejenis ini memiliki daya saing terhadap air yang sangat keras, sehingga akar akarnya jauh tertanam ke bawah. Maka tanaman dengan akar yang pendek akan kalah dalam mendapatkan air. Tanaman berkayu yang hidup di sisini sebagian besar dapat menyimpan cadangan air di dalam tubuhnya. Seperti pohon botol brasil yang berbadan besar adalah salah satu contohnya. Lahan hutan berduri biasanya berada di daerah kering seperti timur brasil, amerika selatan, karibia dan sampai ke laut merah dan teluk aden.


c. SABANA DAN LAHAN RUMPUT LAIN DI DAERAH TROPIKA DAN SUBTROPIKA.
http://andimanwno.files.wordpress.com/2009/01/stepa-03.jpg

http://images.travelpod.com/tripwow/photos/ta-00a1-fcfe-399a/sandengan-savanna-banyuwangi-indonesia%2B1152_12846181967-tpfil02aw-7472.jpg
lahan ini berada pada suhu sedang dan curah hujan yang lumayan, namun beriklim panas. Curah hujan berkisar anatara 100cm setiap tahunnya dan terbagi secara merata selama 120-190 hari. Musim kering berkisar antara 7-6 bulan dengan banyak angin. Dengan kondisi air yang demikian tak jarang tumbuhan beberapa bersifat xerofil. Lahan ini sebagian besar di isi oleh sejenis rumput dan teki tekian, semak dan terna yang melimpah. tetapi pohon pohon  jarang  dijumpai kecuali pada sabana sabana gerumbul. Pohon pohon yang tumbuh  di sisi rata rata bersifat kerdil, namun tak jarang ada beberapa ayang tinggi. Namun pohon pohon yang terdapat di sini biasanya bukan merupakan pohon yang terdapat di hutaan hutan misalnya sejenis pohon palma. Tanaman yang tumbuh lebar lebar dan penjol penjol, ada yang merangas, dan adapula yang selalu hijau dengan ketinggian 3-6m. Lahan seperti ini banyak di jumapai di daerah barat daya amerik utara, hindia barat, lembah sunagi amazone, banyak bagian di afrika, sudan, sungai kongo, malagasi tengah dan sebagian di asia.

·         d. SEMAK KERDIL SETENGAH GURUN.
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSvigpOrFgJbQlHv5J7WadLL1iC7UMIJXXcXIoV7cVilfM7_aOelA&t=1
Semak semak seperti ini sering dikatagorikan dam katagori gurun. Tapi alankah lebih baik kalau kita menyebut ini dengan area pralihan dari daerah semak berduri atau sabana ke daerah gurun. Semak seperti ini kebanyakan terdapat di daerag kering dan berpasir. Kondisi iklim yang menunjang tanaman ini adalah iklim gurun yang panas dan mempunyai curah hujan sekitar 20-50cm pertshun. Tanamana tanaman ini tumbuh berpetak petak kecil tidak beraturan dan kadang berkontinu. Kebangyakn terna di lahan ini mempunyai daun yang kaku beraun tebal dan sebagainya dan termasuk tanaman geofita. Di daerah subtropika yang pada klimaksnya hanya di guyur hujan sebanyak 8cm pertahun tetapi dengan pembagian yang rata, maka di lahan ini kan tumbuh tanaman yang cenderung berabatang banyak namun jarang terbuka dengan akar akar yang terpencar luas.

·         E. GURUN TROPIKA DAN SUBTROPIKA.
https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcS7lCb-n5upqgvu9-2uoCfTizeO7O1UTi46uWRkuzQgKJIsxIRC

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSNTjFdYLKSieQyhJhOPKvQihgHDrxIjjad8y85fnlSYi0O0HfK&t=1

Gurun mempunyai curah hujan yang sangat rendah, sehingga hanya sedikt tanaman yang dapat tumbuh di daerah tersebut. Pada siang hari cuaca panas, namun pada malam hari cuaca sangat sejuk sehingga ada beberapa kabut pada malam hari. Penyebab gurun karena tidak adanya curah hujan. Curah hujan di gurun kadang hanya 20cm pertahun, atau bahkan pada beberapa gurun hujan tidak turun sama sekali. Atmosfer yang jernih dan matahari yang menghanguskan adalah penyebab utama kekeringan yang melanda gurun. Dengan kelembaban kurang dari 50% maka menyebabkan jarang ada tanaman yang bisa hidup di sana. Ada beberapa daerah yang bergaram sehingga terdapat tanaman halofita yang yang membuat koloni koloni semak yang berserakan agak jauh.

·         



f. HUTAN BAKAU (MANGROVE)

Hutan Mangrove
Hutan bakau biasanya terdapat pada endapan air sungai dan air laut yang sering pasang surut. Sehingga penyebarannya di bantu oleh air, air yang sedang pasang membawa biji bakau ke tempat  persebaran yang lain. Dan pada saat surut air yang menggenang berada di permukaan sehingga membuat lumpur jenuh air. Air yang menggenang tanpa ada saluran air yang baik maka, tanah tersebut akan menjadi tanah gambut. Bakau di daerah Malaysia terlihat lebih seragam dibandingkan dengan bakau yang beraada di daerah Kalimantan yang mungkin lebih bermacam macam. Namun pada jaman sekarang jarang sekali bakau klimaks ditemukan di Malaysia. Akar yang panjang melengkung dan melimpah membuat lingkungannya menjadi berlumpur. Dalam hutan bakau pada umumnya dan khususnya pada wilayan indomala kadang kadang dapat ditemukan suksesi yang cukup jelas. Tahap tahap dalam suksesi ini biasanya cukup jelas. Tahap suksesi ini ditandai dengan hadirnya jenis yang berbeda beda dari perintis yang tumbuh pada genangan genangan air. Dan sampai pada pohon bakau dewasa yang pangkalnya hanya digenangi air pada saat bulan purnama saja. Biji biji bakau tumbuh secara vivipar yang bijinya berkecambah selagi masih dalam buah yang melekat pada induknyya. Biji tersebut kemudian menjadi semai yang belum terlalu tertancap kuat pada lumpur di sekitrnya. Ketika bulan purnama tiba semai tersebut mengapung dan terbawa air sampai ke tempat yang baru karena belum kuatnya akar dari bakau yang tadi. Sehingga banyak jenis jenis baru yang di temukan di tempat yang lain karena cara persebaran yang tadi. Hutan bakau biasanya menyebar sampai jarak yang jauh. Tumbuh dalam air payau atau laguna yang kadang bersifat kurang kontinu. Bakau ini membuat gerumbul gerumbul bagian yang berlupur dan kadang membentuk gelembung gelembung yang berbau busuk di tambah denhan pohon pohon yang kemudian tumbuh menyimpang dan melengkung. Sehingga menambah kesan jorok di tempat ini.



Tugas Geografi

Hutan Musim
Lahan Hutan Berduri
Sabana dan Padang Rumput di daerah Tropis dan Sub Tropis
Semak Kerdil Setengah Gurun
Gurun tropis dan sub tropis
Hutan Bakau




SMANSA.JPG



Oleh:

........................................




SMA NEGERI 1 CIANJUR
2012



Minggu, 16 September 2012

makalah



BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat terbentuk melalui bahasa sehari-hari. Suatu komunikasi dapat dikatakan berhasil jika kita paham bagaimana menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Bahasa merupakan produk dari budaya yang harus dihargai. Bahasa merupakan sarana berkomunikasi bagi masyarakat, maka dari itu bahasa perlu dipahami karena bahasa berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat.
 Sering kali kita mendengar suatu informasi baik itu melalui media cetak maupun melalui media elektronik yang tentu saja informasi tersebur bermanfaat bagi diri kita, tapi tahukah kamu? Dari informasi yang didengar, seringkali kita tidak dapat memahami dan menyimpulakan informasi tersebut dalam beberapa kalimat. Lalu, apa langkah yang diperlukan untuk dapat menyimpulkan suatu informasi agar dapat ditangkap dan dipahami oleh pendengarnya dan dalam bentuk apa saja informasi itu tersaji?. Terkadang suatu informasi pun dapat tersaji dalam bentuk tabel, bagaimana membaca informasi tersebut apabila tersaji dalam bentuk tabel? Bagaimana merangkumnya ke dalam beberapa kalimat lalu menyimpulkan informasi tersebut? Kami akan membahas selengkapnya dalam makalah ini.
 Dalam kehidupan sehari-hari kita pun sering mendengar orang membicarakan mengenai sastra. Apakah sesungguhnya sastra itu? Apakah sastra itu berwujud atau tidak? Karya sastra adalah karangan imajinatif yang mengungkapkan pengalaman hidup dan batin manusia. Salah satu karya sastra adalah puisi. Puisi sudah dikenal sejak dulu dan masih berkembang hingga sekarang sebagai salah satu karya sastra. Di dalam sebuah puisi terdapat citraan yang menggambarkan kepuitisan penyair dalam puisinya, kami pun akan membahas secara lengkap di dalam makalah ini.




I.2 Perumusan masalah

Dari uraian latarbelakang diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi inti permasalahan di atas antara lain :
1.    Bagaimana langkah-langkah menyimpulkan suatu informasi yang didengar?
2.    Bagaimana memahami citraan yang terkandung dalam sebuah puisi?
3.    Bagaimana membaca tabel dan merangkumnya dalam beberapa kalimat?

            I.3 Tujuan Analisa

Dari perumusan masalah diatas, kami menyimpulkan bahwa yang menjadi tujuan analisa dapat disusun sebagai berikut :

  I.4 Metode penelitian

Metode penelitian yang kami lakukan untuk memperoleh informasi dari permasalahan diatas antara lain :
1.    Dokumentasi Informatif
ΓΌ  Suatu metode pengamatan dari hasil dokumentasi media elektronik seperti internet.
2.    Studi kepustakaan
ΓΌ  Metode ini dilakukan terutama untuk melengkapi data yang diperoleh dari informasi media elektronik. Studi kepustakaan ini diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan.

  I.5 Kegunaan

·         Kegunaan Akademis
       Dengan penganalisaan  ini diharapkan akan menambah perbendaharaan informasi bagi pengembangan ilmu, khususnya ilmu pada Bahasa Indonesia dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
·         Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan berguna bagi siswa-siswi sebagai generasi penerus bangsa Indonesia.

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang saya lakukan yaitu dengan pendekatan deskriptif, yaitu menggambarkan atau melukiskan hal-hal yang telah diamati.

BAB 2
PEMBAHASAN

II.1 Menyimpulkan Informasi
II.1.1 Pengertian Informasi
            Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Informasi dapat ditemukan dimana saja, baik di media cetak, media elektronik maupun langsung dari seseorang
 II.1.2 Pengertian Kesimpulan
            Kesimpulan adalah ikhtisar dari sebuah wacana   yang di ambil berdasarkan uraian-uraian sebelumnya. Ikhtisar dapat diambil melalui metode berfikir induktif maupun deduktif
II.1.3 Langkah-langkah menyimpulkan
            Ada beberapa langkah yang dapat di tempuh untuk menyimpulkan informasi. Langkah-langkah menyimpulkan informasi sebagai berikut :
1.    Menyimak dengan saksama informasi yang dibacakan.
2.    Mencatat pokok-pokok informasi yang dibacakan atau dibaca. Pokok-pokok informasi adalah isi informasi atau masalah yang dibicarakan dalam informasi.
3.    Membuat simpulansesuai dengan pokok-pokok informasi.
4.    Menyampaikan simpulan informasi secara runtut dan jelas.

II.1.4 Contoh Informasi dan Kesimpulan
Rokok Herbal Dipercaya dapat Menyembuhkan Penyakit

Rokok Herbal Dipercaya Sembuhkan HIV AIDS Dan Gangguan Jiwa, Percaya atau tidak ada terapi kesehatan baru untuk menyembuhkan penyakit HIV/AIDS dan gangguan jiwa. Terapi yang satu ini dibilang cukup unik karena menggunakan rokok herbal. Ko bisa ya bukannya rokok itu berbahaya buat kesehatan?? Namun pada kenyataanya sudah banyak para pemakai rokok herbal ini merasakan khasiat dari rokok ini. Rokok herbal ini dibuat dengan macam-macam jamuan yang memang ramuannya mempunyai khasiat untuk menyembuhkan penyakit. Kurang lebih ada 17 macam bahan yang dipakai untuk membuat rokok ini. Namun pembuat rokok ini enggan merinci lebih detail tentang kandungannya.
Pabrik rokok ini juga mengklaim pada bungkus rokok bahwa rokok ini mampu mengobati pasien penyakit jiwa dan penderita HIV/AIDS dan gangguan jiwa. Hal ini juga memang diakui oleh para penikmat rokok herbal yang sudah merasakan khasiat ini.
Jika benar rokok ini mampu menyembuhkan penyakit, maka rokok ini akan dimasukkan pada kategori terapi Sin Terta Kesehatan. Dikabarkan rokok ini tidak hanya mengobati 2 penyakit saja, namun dipercaya juga dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti asma, sinusitis, sariawan, sakit gigi, kulit, maag, diare, kanker, gangguan lambung dan paru-paru. Rokok ini juga sudah diuji di 2 universitas di Malang.
Seorang pria yang pernah menimba ilmu agama di Hadramut, Yaman Selatan berpendapat bahwa penyembuhan melalui rokok herbal bukanlah ucapan saja agar produk ini laku di pasaran, melainkan dari pengalaman para pemakai yang telah mengonsumsi rokok tersebut. Tuturnya, melalui rokok ini Insya Allah semua pasti akan sembuh.
Ramainya para masyarakat yang tertarik untuk mengonsumsi rokok herbal ini, menjadikan salah satu usaha yang terbuka lebar dan mempunyai peluang yang besar untuk maju mengingat para distributor masih jarang yang menyediakan produk ini.
Kesimpulan yang dapat diambil dari informasi di atas adalah:
Sebuah penemuan baru tentang kesehatan bahwa rokok herbal dapat menyembuhkan HIV AIDS dan Ganguan Jiwa, disamping itu menurut penemu rokok ini ada sejumlah penyakit yang juga dapat di sembuhkan oleh rokok ini. Tentu saja penemuan ini merupakan kabar gembira bagi masyarakat






       II.2.1Pengertian Puisi
             Puisi adalah pengekspresian pemikiran yang membangkitkan perasaan yang merangsang imajinasi pancaindra dalam susunan yang berirama.
            
Perngertian puisi di atas mencakup arti cukup luas karena menafsirkan puisi sebagai hasil penjaringan penglaman yang dapat atau dialami oleh seseorang. Dan menyusunnya secara sistematis sebagai makna satu dan yang lainnya.
             Dari pengertian di atas juga diartikan bahwa puisi merupakan karya seni yang erat hubungannya dengan bahasa dan jiwa. Tersusun dengan kata-kata yang baik sebagai hasil curahan lewat media tulis yang bersifat imajinatif oleh pengarangnya untuk menyoroti aspek kehidupan yang dialaminya.
             Atas dasar itulah dikemukakan bahwa puisi pada hakikatnya adalah curahan perasaan si penciptanya sehingga keberadaan suatu puisi tidak terlepas dari keberadaan pikiran, perasaan, dan lingkungan si penciptannya.
II.2.2 Stuktur Puisi
Puisi terdiri atas dua macam struktur, yaitu:
a.    Struktur fisik, meliputi: diksi, pencitraan, kata konkret, majas, dan bunyi yang menghasilkan rima dan ritma.
b.    Struktur Batin, meliputi : perasaan, tema, nada, dan amanat.

II.2.3 Macam-macam Puisi
a. Puisi naratif
Puisi Naratif adalah puisi yang mengunkapkan cerita atau penjelasan
penyair
.
Contoh:
Asmaradana
Sita di tengah nyala api
tidak menyangkal
betapa indahnya cinta berahi
Raksasa yang melarikannya ke hutan
begitu lebat bulu jantannya
dan Sita menyerahkan diri

Dewa tak melindunginya dari neraka
tapi Sita tak merasa berlaku dosa
sekedar menurutkan naluri

Pada geliat sekarat terlompat doa
jangan juga hangus dalam api
sisa mimpi dari sanggama
                    karya Subagio Sastrowardoyo
              
b. Puisi Deskriptif
Puisi Deskriptif adalah puisi dimana penyair sebagai pemberi kesan terhadap
suatu keadaan/peristiwa, benda, suasana yang dianggap menarik perhatian
penyair.
Contoh:
Pemandangan Senjakala
Senja yang basah meredakan hutan yang terbakar
Kekekawar-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu tua
Bau mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran kuda.
.............
                          Karya WS. Rendra

c. Puisi Inspiratif
Puisi inspiratif adalah puisi yang diciptakan dengan dasar inspirasi dan
kondisi mood penyair.
Contoh:
Sehabis Pertempuran
Kalau mulai melayang burung pertama,
        Mereka biar ia luka terlantar;
Kasihan membuka pintu bersinar surya
         Dan membelai rambutnya segumpal

Tapi setelah diam para burung
         Sebelum kabut mulai bangkit;
Kasihan mengunci pintu bersinar bintang,
        Dan menutup matanya tanpa mimpi.
                                   Karya Duncan Cambell Scott

II.2.4 Citraan Puisi
            Seorang penyair menggunakan gambaran atau citraan dalam puisinya.  Citraan ialah gambaran gambaran angan/pikiran dan bahasa yang menggambarkannya.citraan adalah alat kepuitisan. Untuk memahami citraan anda harus memahami kata yang digunakan oleh penyair.
Adapun fungsi citraan sebagai berikit.
1.    Memberikan gambaran yang jelas .
2.    Menimbulkan suasana yang khusus.
3.    Membuat hidup gambaran dalam pikiran dan pengindraan .
4.    Menarik perhatian pembaca.

Dalam puisi terdapat beberapa citraan. Citraan puisi tersebut sebagai tersebut:
1.    citraan penglihatan
citraan penglihatan adalah citraan yang dihasilkan oleh penglihatkan
contoh:
dari jauh berwarna putih
dari dekat berwarna hitam

kata-kata tersebut menggunakan citraan penglihatan.
     
2.    Citraan pendengaran
Citraan pendengaran citraan yang dihasilkan oleh pendengaran.
Contoh:
Bersuara tiap kau melangkah
Mengerang tiap kau memandang
       
Kata-kata yang bercetak miring menggambarkan citraan pendengaran

3.    Citraan perabaan
Citraan perabaan adalah  citraan yang dihasilkan leh perabaan.
Contoh:
 Yang terasa
Bentukmu begitu indah
Ku raba tersa kasar,

Kata  terasa dan ku raba menimbulkan asosiasi tentang suatu yang di raba.
4.    Citraan penciuman                
Citraan penciuman adalah citraan yang dihasilkan penciuman
Contoh:
Bau besi
Dulu terkait masih berlangsung pagi menunggu kereta
Dari Gondangdia Menuju kota
Sangat tajam tercium besi
bau rel beradu Roda Artikel Baru
 
Kata  bau menimbulkan asosiatis tentang sesuatu yang dicium

5.    Citraan percecapan
Citraan percecapan adalah citraan yang di timbulkan oleh percecapan
Contoh:
Lidahku telang mengecap
Kesat selera mau
      Kata rasa kesat menimbulkan asosiatif tentang pencecapan.





BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan :
Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan :
1.    Langkah-langkah menyimpulkan informasi
a.    Menyimak dengan saksama .
b.    Mencatat pokok-pokok informasi.
c.     Membuat simpulan sesuai dengan pokok-pokok informasi.
d.    Menyampaikan simpulan informasi secara runtut dan jelas.
2.    Citraan dalam puisi adalah gambar-gambar dalam pikiran dan bahasa yang menggambarkan puisi tersebut. Beberapa citraan dalam puisi,  yaitu:
a.    Citraan penglihatan.
b.    Citraan pendengaran.
c.    Citraan perabaan.
d.    Citraan penciuman.
e.    Citraan pencicipan.
f.     Citraan gerak.
3.    Tabel adalah daftar berisi ikhtisar sejumlah fakta informasi yang biasanya hanya berupa nama dan bilangan yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.        Untuk dapat merangkum isi tabel dengan tepat, informasi dalam tabel harus diperhatikan dengan cermat.









DAFTAR PUSTAKA

Adi Abdul Somad, Aminudin, Yudi Irawan. 2008. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk kelas X SMA/MA. Bandung: Departemen Pendidikan.
Y. Budi Artati. 2010. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara.
http//www.google.com
http//www.wekepedia.com

















KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi uraian materi Bahasa Indonesia bab 2 yang kami sajikan lebih terperinci, membahas : menyimpulkan informasi yang didengarkan, mendiskusikan isi puisi, serta merangkum tabel.
 Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang turut membantu dalam proses pengerjaan makalah ini. Demikian juga atas dukungan serta saran sehingga kami dapat melengkapi serta menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami sebagai wujud pembelajaran dalam mendalami materi yang diberikan.

Harapan kami, semoga makalah ini dapat diterima dan memberikan manfaat bagi yang membacanya. Saran dan kritik yang membangun selalu kami harapkan untuk dapat memotivasi untuk lebih baik lagi.


                                                                           Cianjur,  Desember 2011
                                                                                     Penulis
                                                                                        
                                                                                 
                                                                      



DAFTAR ISI
      I.        Kata Pengantar..........................................................................................i
    II.        Daftar isi.....................................................................................................ii
   III.        Bab 1 Pendahuluan
III.1 Latar Belakang....................................................................................1
III.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
III.3 Tujuan Analisa....................................................................................2
III.4 Metode Analisa...................................................................................2
III.5 Kegunaan...........................................................................................2
III.6 Sistematika Penulisan .......................................................................2
  IV.        Bab 2 Isi
IV.1 Menyimpulkan Informasi yang Didengarkan.....................................3
IV.2 Membahas dan Mendiskusikan Isi Puisi...........................................5

    V.        Bab 3 Penutup
V.1 Kesimpulan........................................................................................9

  VI.        Daftar pustaka...........................................................................................10





MEMBAHAS DAN MENYIMPULKAN PUISI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

Disusun oleh:
………………………….
……………………..


SMANSA.JPG



SMA NEGERI 1 CIANJUR
2011